Sabtu, November 08, 2008
KITA TIDAK HIDUP SENDIRIAN DI DUNIA INI
Oleh: Nashir Fahmi, MHI
Saudaraku,
Kita hidup bukanlah untuk tujuan rendah. Sekedar tidur, terjaga, lalu mereguk segala kenikmatan dunia yang ada tanpa pertimbangan kebaikan. Begitu rendahnya nilai hidup ini jika kita hanya disibukkan oleh perlombaan dalam hal mengumpulkan harta benda, namun akhirnya melupakan kehadiran orang-orang di sekeliling yang tak beruntung dalam banyak sisi kehidupan, terlebih lupa untuk terus menetapi kebenaran dan upaya untuk terus berada dalam ketaatan kepada Allah.
Duhai Saudaraku,
Terjagalah! Jangan sampai segala kemudahan hidup yang kita peroleh saat ini malah memalingkan diri kita untuk terus mendekat kepada-Nya.
Terjagalah! Jangan sampai segala kemudahan itu malah mengantarkan diri kita menjadi pribadi yang tidak empati dan peduli sesama, jauh dari nilai-nilai kemanusiaan, rasa cinta serta meniadakan keberadaan orang-orang di sekeliling selain dari diri kita.
Saudaraku,
Cobalah sejenak luangkan waktu. Cobalah sejenak berbagi rasa dengan orang-orang yang sebenarnya begitu dekat dengan diri kita, namun tanpa disadari seringkali terabaikan. Cobalah sejenak melepaskan diri dari kesibukan yang tiada menyisakan sedikitpun waktu untuk kehidupan sosial, berbagi dengan banyak anggota masyarakat dalam gagasan dan cita-cita bersama untuk sebuah perbaikan lingkungan. Sesungguhnya, manusia tidaklah hidup sendiri di dunia ini. Setiap pribadi pasti membutuhkan sinergi satu sama lain. Dan sesungguhnya setiap pribadi pasti saling melengkapi dalam hal kekurangan dan kelebihan yang dimiliki.
Saudaraku,
Bersyukurlah, ketika Allah telah menganugerahkan Anda kepekaan rasa dalam banyak sisi kehidupan, disaat banyak pribadi hanya memikirkan dirinya sendiri, lebih disibukkan dengan urusan-urusan yang sebenarnya tidak begitu penting, jauh dari bakti dan peruntukkan kebaikan, terlebih sibuk dengan urusan yang melalaikan dari mengingat kebesaran Allah. Namun janganlah tertipu dan menjadi angkuh, seraya membanding-bandingkan amal pribadi dan orang lain. Akan tetapi, kembalikanlah segalanya kepada Allah, dzat yang sejatinya berkuasa atas segala sesuatu seraya terus bermohon hidayah bagi diri dan orang lain.
Semoga, setiap detik yang telah kita lalui, setiap senyum yang kita beri, dan setiap langkah yang menghiasi hari, bernilai kebaikan dan membuat Allah SWT ridho kepada kita.Semoga kita mampu menjaga niat dalam setiap amal, usaha kebaikan yang telah langgeng berjalan, tentu dengan memohon bantuan dan kekuatan dari-Nya semata.
Wallahu a’lam
Saudaraku,
Kita hidup bukanlah untuk tujuan rendah. Sekedar tidur, terjaga, lalu mereguk segala kenikmatan dunia yang ada tanpa pertimbangan kebaikan. Begitu rendahnya nilai hidup ini jika kita hanya disibukkan oleh perlombaan dalam hal mengumpulkan harta benda, namun akhirnya melupakan kehadiran orang-orang di sekeliling yang tak beruntung dalam banyak sisi kehidupan, terlebih lupa untuk terus menetapi kebenaran dan upaya untuk terus berada dalam ketaatan kepada Allah.
Duhai Saudaraku,
Terjagalah! Jangan sampai segala kemudahan hidup yang kita peroleh saat ini malah memalingkan diri kita untuk terus mendekat kepada-Nya.
Terjagalah! Jangan sampai segala kemudahan itu malah mengantarkan diri kita menjadi pribadi yang tidak empati dan peduli sesama, jauh dari nilai-nilai kemanusiaan, rasa cinta serta meniadakan keberadaan orang-orang di sekeliling selain dari diri kita.
Saudaraku,
Cobalah sejenak luangkan waktu. Cobalah sejenak berbagi rasa dengan orang-orang yang sebenarnya begitu dekat dengan diri kita, namun tanpa disadari seringkali terabaikan. Cobalah sejenak melepaskan diri dari kesibukan yang tiada menyisakan sedikitpun waktu untuk kehidupan sosial, berbagi dengan banyak anggota masyarakat dalam gagasan dan cita-cita bersama untuk sebuah perbaikan lingkungan. Sesungguhnya, manusia tidaklah hidup sendiri di dunia ini. Setiap pribadi pasti membutuhkan sinergi satu sama lain. Dan sesungguhnya setiap pribadi pasti saling melengkapi dalam hal kekurangan dan kelebihan yang dimiliki.
Saudaraku,
Bersyukurlah, ketika Allah telah menganugerahkan Anda kepekaan rasa dalam banyak sisi kehidupan, disaat banyak pribadi hanya memikirkan dirinya sendiri, lebih disibukkan dengan urusan-urusan yang sebenarnya tidak begitu penting, jauh dari bakti dan peruntukkan kebaikan, terlebih sibuk dengan urusan yang melalaikan dari mengingat kebesaran Allah. Namun janganlah tertipu dan menjadi angkuh, seraya membanding-bandingkan amal pribadi dan orang lain. Akan tetapi, kembalikanlah segalanya kepada Allah, dzat yang sejatinya berkuasa atas segala sesuatu seraya terus bermohon hidayah bagi diri dan orang lain.
Semoga, setiap detik yang telah kita lalui, setiap senyum yang kita beri, dan setiap langkah yang menghiasi hari, bernilai kebaikan dan membuat Allah SWT ridho kepada kita.Semoga kita mampu menjaga niat dalam setiap amal, usaha kebaikan yang telah langgeng berjalan, tentu dengan memohon bantuan dan kekuatan dari-Nya semata.
Wallahu a’lam
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar